Minggu, 07 Februari 2010

Indonesia - Australia Youth Exchange Program (AIYEP)


Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) atau juga dikenal dengan singkatan PPIA (Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia) telah berlangsung sejak tahun 1981 dan terselenggara berkat kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia. Di Australia AIYEP didanai dan dikelola oleh Australia – Indonesia Institute di Department of Foreign Affairs and Trade dan program DFAT yaitu Australian Aid. Koordinator Australia TCN (The Communications Network), sebuah konsultan yang memiliki fokus khusus pada proyek-proyek bilateral dengan Indonesia.

Di Indonesia, AIYEP dikelola oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). AIYEP memberikan kesempatan yang luas bagi pemuda dari Indonesia dan Australia untuk belajar lebih dalam tentang kedua negara yang bertetangga dekat ini sehingga kelak diharapkan timbul rasa memahami dan menghargai budaya dan cara hidup yang berbeda melalui “people to people contact” dan pada akhirnya pemahaman antarbangsa dan budaya melalui program ini mencapai tujan utamanya yakni terjalinnya hubungan bilateral yang baik diantara kedua negara. Para peserta AIYEP diharapkan untuk menggali potensi dirinya dan mengembangkan dirinya sedemikian rupa untuk menjadi pemimpin masa depan dan  memberikan kontribusi yang signifikan untuk perbaikan hubungan antara Australia dan Indonesia.

Peserta AIYEP berjumlah 36 orang; 18 peserta dari Australia yang berasal dari berbagai negara bagian dan terdiri dari 9 peserta laki-laki dan 9 peserta perempuan, dan 18 peserta berasal dari 18 provinsi di Indonesia yang terdiri dari 9 peserta laki-laki dan 9 peserta perempuan. 

Para peserta AIYEP dari 18 provinsi di Indonsia menjalani tahapan Pre-Departure Training yang diadakan di Jakarta selama 10 hari. Selama tahapan ini, peserta diberikan pembekalan materi dari narasumber-narasumber yang kompeten dan sangat menginspirasi, juga melalui diskusi kelompok yang dibimbing oleh para alumni AIYEP yang bertindak sebagai panitia pelaksana dan mendapatkan kepercayaan penuh dari Kemenpora untuk mempersiapkan peserta dalam menjalani program selama 4 bulan. Peserta juga diberikan arahan dan bimbingan dari alumni AIYEP untuk mempersiapkan tari-tarian dan lagu-lagu daerah Indonesia untuk diperkenalkan, di promosikan, dan ditampilkan dalam kegiatan Cultural Performance yang biasanya di gelar satu hari selama seminggu di tempat-tempat yang telah ditetapkan; perguruan tinggi, sekolah-sekolah ataupun instansi tertentu di Australia maupun di Indonesia.

Terdapat 2 fase di AIYEP; 2 bulan fase Australia dan 2 bulan fase Indonesia. Masing-masing fase dibagi menjadi 2, yakni fase kota, dan fase desa. 

Seperti yang telah disebutkan diatas, tujuan dari AIYEP adalah ‘kesepahaman antarbudaya’ (cross cultural understanding). Peserta wajib memperkenalkan budaya bangsa Indonesia dan wajib bersikap terbuka untuk belajar dan memahami budaya orang lain. Kata ‘budaya’ disini bukan tentang tari-tarian saja, melainkan dalam arti yang lebih mendalam; gaya hidup, sikap, cara berfikir, kehidupan sosial, dsb.


Berikut ini adalah kegiatan yang dilaksanakan selama program berlangsung.

  • Courtesy Call Kegiatan ini merupakan kegiatan berupa kunjungan ke instansi-instansi pemerintahan.
  • Institutional Visit, ramah tamah dengan para pemuda negara setempat dan instansi terkait.
  • Work Placement, Bekerja di instansi – instansi terkait sesuai minat dan keahlian.
  • Culture Performance, Penampilan seni dan budaya masing – masing negara.
  • Community Development, Berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat di kawasan tertinggal
  • Home-stay Program in Foster Family dimana para peserta ditempatkan dirumah orang tua angkat (host-parents), untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat dan kebudayaan setempat serta untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates